Pada abad XIII, penelitian tentang kandungan energi dalam materi telah dikemukakan oleh Farid Bin Al’ Athar yang menyebutkan, “Apabila anda membelah dzarrah, pasti anda akan menemukan di dalamnya suatu matahari”. Di samping itu beliau juga mengatakan, “Sesungguhnya dzarrah itu adalah materi yang selalu bergerak dan menggelembung”.
Sayid Ahmad Hatif Al Asfahani ( wafat 1784) membenarkan teori Farid Al Athar bahwa, Pada dzarrah, terkandung energi dan jika itu dibelah maka akan menghasilkan “ matahari”.
Terdapat pula ilmuan myuslim bernama Dr. ali Mustafa Musyarrafah ( lahir abad XVIII) yang telah membahas atom dan bom atom dalam bukunya, Adz Zarratul Walqara Biluzzariyyat ( zarrah dan bom atom).
Daftar buku yang dikarang oleh para ilmuan muslim yang membahas tentang atom antara lain,
1. Al Isyarat ( indikator) dan An Najat ( keselamatan ) oleh Ibnu sina ( Averroes)
2. Ar Raddu ‘alal’ Masma’I oleh Ar Razy
3. Nahayatul Aqdam, fi ‘ilmil Kalami oleh Asy Syahristani.
4. Kitabul Hairin oleh Ibnu Maimun.
5. Kitabul Intishar oleh Abil Husain Bin Abdul Rahim Bin Muhammad.
Keyakinan bahwa di dalam materi terkandung energi semakin kuat ketika pada tahun 1905, Albert Einstein mengumumkan persamaan E = mc2 yang mengungkapkan bahwa massa zat mengandung energi dalam jumlah besar.
Sekali saja struktur itu “diguncang’ maka energi tersebut akan terbebaskan.
http://wwwtanadoang.blogspot.com/2009/09/al-quran-atom-dan-teknologi-nuklir.html?m=1
0 comments:
Post a Comment